Video “Tolak Ahok” Jadi Blunder Mahasiswa Gema Pembebasan Minta Maaf



Video “Tolak Ahok” Jadi Blunder Mahasiswa Gema Pembebasan Minta Maaf
Mahasiswa Orasi Tolak Ahok


Politikota; Beredar video "Tolak Ahok" yang menimbulkan kontroversi atas video tersebut, terutama pihak Universitas Indonesia yang merasa dirugikan. BBC melaporkan (06/09/2016) bahwa dalam video yang beredar luas di media sosial itu tampak seorang mahasiswa - dengan jaket almamater dan berlatar gedung kampus - menyerukan warga Jakarta untuk menolak Ahok sebagai pemimpin.

Mahasiswa yang mengatasnamakan diri dari Gerakan Mahasiswa (Gema) Pembebasan Universitas Indonesia mengatakan, "Ahok bukan hanya sekedar kafir, tapi dia juga menzalimi masyarakat."

"Dalam memimpin Jakarta dia tidak becus untuk mengatasi kemiskinan dan pengangguran di Jakarta, angkanya melambung tinggi."

Kompas.com mengatakan bahwa pihak Universitas Indonesia menegaskan, video mahasiswanya, Boby Febrik Sedianto, yang mengimbau untuk menolak memilih Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok pada Pilkada 2017, tidak berkaitan dengan kampus.

Video dari Gerakan Mahasiswa (Gema) Pembebasan UI itu disebut tidak mengatasnamakan kampus.

"Video tersebut merupakan bentuk tindakan yang tidak mengindahkan etika kegiatan akademik pada umumnya dan tata tertib kehidupan kampus pada khususnya," kata Kepala Humas UI Rifelly Dewi Astuti dalam keterangannya, Jakarta, Selasa (6/9/2016).

Video itu dianggap melanggar Pasal 8 Ketetapan Majelis Wali Amanat Universitas Indonesia No 008/SK/MWA-UI/2004 tentang Tata Tertib Kehidupan Kampus UI. Dalam pasal itu disebutkan bahwa warga UI dilarang melakukan diskriminasi atas dasar agama, ras, etnisitas, jender, orientasi seksual, orientasi politik, dan cacat fisik.

Menurut dia, Boby tengah dipanggil oleh pihak Kampus UI untuk dimintai keterangan terkait tujuan pembuatan video tersebut. Pihak UI juga menegaskan bahwa Gema Pembebasan UI bukanlah lembaga resmi UI.

"Tidak diperkenankan untuk menggunakan nama, logo, dan atribut UI," kata Rifelly.

Sebagai institusi pendidikan, UI menghormati hak individu dan kebebasan pendapat bagi setiap sivitas akademika. Namun, penggunaan hak itu harus sesuai dengan tata tertib UI.

"Kami juga mengajak segenap sivitas akademika UI untuk senantiasa menjaga netralitas institusi pendidikan kita dan bersama menjaga kampus UI agar bebas dari segala bentuk politik praktis," kata Rifelly.

Setelah menjadi viral dan menuai kecaman, mahasiswa tersebut mengajukan permintaan maafnya, seperti dilansir dari Tempo (07/09/2016) mahasiswa pascasarjana Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, Boby Febry Sedianto, meminta maaf atas video orasinya yang menolak Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Video tersebut menjadi viral dan ramai diperbincangkan di media sosial.

Dalam surat bermeterai yang ditujukan kepada Rektor Universitas Indonesia yang telah tersebar itu, Boby menyatakan permohonan maaf serta penyesalannya kepada pihak kampus dan masyarakat luas. Dalam video tersebut, Boby mengenakan jaket kuning almamater Universitas Indonesia dan mengambil latar belakang Gedung Rektorat Kampus UI Depok.

“Saya mengakui kekeliruan yang telah saya lakukan karena menggunakan properti UI tanpa izin pihak universitas dan isi orasi itu menyebabkan keresahan, khususnya terhadap seluruh civitas academica Universitas Indonesia, dan masyarakat pada umumnya,” demikian ditulis Boby dalam suratnya, Selasa, 6 September 2016.
Video “Tolak Ahok” Jadi Blunder Mahasiswa Gema Pembebasan Minta Maaf Video “Tolak Ahok” Jadi Blunder Mahasiswa Gema Pembebasan Minta Maaf Reviewed by Unknown on 21:46:00 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.